widgeo.net

Sabtu, 07 Juni 2014

teknik steril

TEKNIK STERIL

I.                   Cuci tangan
II.                Memakai sarung tangan
III.             Menggunakan masker

I.                   Cuci Tangan
1.      Pengertian
ü  Adalah prosedur awal dan penutup yang dilakukan perawat dalam memberikan tindakan keperawatan. Ini merupakan teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi.
ü  Cuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan.
2.      Tujuan
a.       Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan
b.      Menjaga kebersihan perseorangan
3.      Macam – macam cara mencuci tangan
a.       Mencuci tangan dengan cara biasa adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau yang disiramkan
v  Persiapan alat :
ü  Air bersih yang mengalir atau air didalam baskom
ü  Sabun
ü  Sikat lunak ( bila perlu )
ü  Handuk atau kain lap bersih dan kering
v  Pelaksanaan :
ü  Arloji harus dilaksanakan ( bila memakai )
ü  Tangan sampai siku dibasahi dengan air kemudian disabuni dan digosok atau disikat bila perlu
ü  Bilas dengan air bersih dan dilap sampai kering
b.      Mencuci tangan dengan cara desinfeksi adalah mencuci tangan dengan larutan desinfektan, khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien berpenyakit menular
v  Persiapan :
ü  Air yang mengalir / 2 baskom berisi air ( 1 baskom air bersih dan 1 baskom lainnya berisi air dengan bahan desinfektan )
ü  Larutan desinfektan antara lain Lysol, Savlon
ü  Handuk atau lap kering
v  Pelaksanaan :
ü  Basahi tangan mulai dari ujung jari sampai siku dengan air mengalir
ü  Setelah itu direndam sekurang – kurangnya 2 menit di dalam larutan desinfektan
ü  Bilas dengan air bersih
ü  Keringkan dengan handuk atau kain lap kering
c.       Mencuci tangan dengan cara steril adalah mencuci tangan secara steril ( suci hama ), khususnya bila akan membantu tindakan pembedahan
v  Persiapan :
ü  Kran air mengalir yang mempunyai tangkai panjang atau khusus
ü  Sikat steril dalam tempatnya
ü  Sabun anti microbial ( savlon atau iodofor )
v  Pelaksanaan :
ü  Periksa tangan dan jari terhadap luka atau abrasi
ü  Lepaskan semua perhiasan. Lengan baju digulung sampai di atas siku
ü  Kran dibuka, tangan dibasahi sampai siku
ü  Alirkan sejumlah sabun ( 2-5 ml ) ke tangan, sabuni dan digosok dengan jari – jari sekurang – kurangnya 2 menit
ü  Bersihkan kuku di bawah air mengalir dengan sikat steril atau pengikir
ü  Basahi sikat dan oleskan dengan sabun anti microbial. Sikat ujung jari tangan lengan dengan cara
o   Sikat kuku tangan 25 kali gosokan
o   Gunakan gerakan sirkular, sikat telapak tangan dan permukaan anterior jari 10 kali gosokan
o   Sikat bagian samping dan belakang setiap jari 10 kali per area
o   Sikat punggung tangan 10 kali gosokan
ü  Cuci sikat, oleskan kembali sabun
ü  Sikat setiap permukaan lengan dengan gerakan silkular selama 10 kali gosokan. Buang sikat pada tempat sampah yang tersedia
ü  Dengan tangan fleksi, bilas menyeluruh dari ujung jari sampai siku dalam satu kali gerakan, biarkan air mengalir pada siku
ü  Ulangi langkah 6 – 9 untuk lengan yang lain
ü  Pertahankan lengan fleksi, buang sikat kedua, matikan air dengan siku
ü  Gunakan handuk steril untuk mengeringkan satu tangan secara menyeluruh dari jari ke siku dengan gerakan melingkar. Keringkan dari area yang paling bersih ke area kurang bersih. ( pengeringan yang baik memudahkan pemakaian sarung tangan )
ü  Ulangi metode pengeringan untuk tangan yang lain, gunakan area handuk yang lain atau handuk steril baru
ü  Pertahankan tangan lebih tinggi dari siku dan jauh dari tubuh anda
4.      Perawat mencuci tangan apabila :
ü  Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan
ü  Setelah kontak dengan segala benda – benda yang berkontaminasi
ü  Sebelum dan sesudah memberikan asuhan keperawatan
ü  Sebelum istirahat, minum dan makan, atau setelah dinas
ü  Sebelum dan menyiapkan dan memberikan obat
ü  Sebelum bersentuhan dengan alat – alat yang steril
5.      Pasien mencuci tangan apabila :
ü  Sebelum makan
ü  Setelah BAB / BAK
ü  Setelah tangan berhubungan dengan alat – alat yang steril
6.      Tenaga kesehatan mencuci tangan apabila :
ü  Sebelum dan setelah menyentuh pasien
ü  Setelah menyentuh alat – alat yang digunakan oleh pasien
ü  Sebelum menggunakan benda / alat – alat yang steril 
7.      Pengunjung mencuci tangan apabila :
ü  Setelah menyentuh pasien yang terinfeksi
ü  Setelah menyentuh alat – alat / bahan yang terkontaminasi
ü  Sebelum member makan pasien

II.                Cara memakai sarung tangan
1.      Pengertian
Adalah salah satu cara untuk mengurangi resiko transmisi phatogen yang dapat ditularkan melalui darah. Melindungi diri ( sebagai proteksi diri ) perawat / tenaga kesehatan lain, diperlukan untuk prosedur diagnostic atau therapeutic
2.      Metode memakai sarung tangan
ü  Sarung tangan steril
ü  Dipakai bila melakukan prosedur steril, ( misalnya : mengganti balutan, memasang kateter
ü  sarung tangan tidak steril merupakan digunakan untuk prosedur tidak steril
3.      Teknik membuka, memakai dan melepas sarung tangan :
a.       Cara membuka
ü  Bukalah sarung tangan dengan hati – hati, jangan sampai bersentuhan benda atau apa saja yang tidak steril
ü  Membuka dengan memegang pinggir sarung tangan bagian dalam
b.      Cara memakai
ü  Peganglah sarung tangan sesuai dengan tangan yang dimaksud
ü  Masukkan jari – jari tangan pelan – pelan sambil jari agak menekuk
ü  Masukkan jari – jari tangan sesuai dengan tempatnya
ü  Setelah masukkan semua jari – jari tangan, dorong ke bawah dengan jari – jari lurus, sedangkan tangan lain menarik kea rah lengan atas.
c.       Cara melepas
ü  Masukkan ibu jari pada sarung tangan yang berlawanan
ü  Tarik ke bawah dengan pelan – pelan sampai sarung tangan lepas
ü  Letakkan sarung tangan pada tempatnya


ALAT / BAHAN :
a.       Sarung tangan steril bila digunakan untuk prosedur steril
b.      Sarung tangan tidak steril bila digunakan untuk tindakan tidak steril
c.       Bedak  / Talk untuk ditaburkan ke tangan.

III.             Mengenakan Masker
Penggunaan masker merupakan tindakan pengamanan dengan menutup hidung dan mulut sebagai kewaspadaan untuk mengurangi transmisi droplet udara yang mengandung mikroorganisme saat merawat klien yang diisolasi, prosedur steril atau saat menyiapkan alat – alat steril untuk area steril
Tujuannya :
·         Melindungi perawat dari infeksi pernafasan
·         Menghindari penyebaran dan penularan penyakit
·         Mengurangi angka kejadian infeksi
Persyaratan masker yang baik :
·         Ukuran masker harus cukup melindungi mulut dan hidung
·         Satu masker dipakai oleh satu orang
·         Jika menjadi lembab, masker harus diganti
·         Masker yang sudah dipakai harus direndam dengan larutan desinfektan ( sekali pakai saja )
ALAT / BAHAN :
Masker
Pelaksanaan :
1.      Temukan tepi atas masker ( biasanya ada strip logam tipis di tepinya )
2.      Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian atasnya. Ikatkan kedua tali tersebut di atas puncak belakang kepala dengan tali di atas telinga
3.      Ikat kedua tali bawah dengan kuat sekitar leher dengan masker tepat di bawah dagu
4.      Dengan perlahan cubit pita logam atau sekitar batang hidung anda
Melepaskan Masker :
1.      Jika menggunakan sarung tangan ( handscoon ) lepaskan dan cuci tangan
2.      Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan permukaan dalam saling berhadapan

3.      Buang masker kedalam wadah yang telah disediakan